Senin, 21 Maret 2011

“Penyakit SARS” Merupakan Salah Satu Penyakit Air Born Dieases

1. Pengertian

SARS singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrome adalah sekumpulan gejala sakit pernapasan yang mendadak dan berat atau disebut juga penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona Family Paramyxovirus.
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau Corona Virus Pneumonia(CVP) adalah Syndroma pernafasan akut berat yang merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru manusia yang sampai saat ini belum diketahui pasti penyebabnya.

SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah suatu jenis kegagalan paru-paru dengan berbagai kelainan yang berbeda, yang menyebabkan terjadinya pengumpulan cairan di paru-paru (edema paru). SARS merupakan kedaruratan medis yang dapat terjadi pada orang yang sebelumnya mempunyai paru-paru yang normal. Walaupun sering disebut sindromagawat pernafasan akut dewasa, keadaan ini dapat juga terjadi pada anak-anak.

Coronaviruses adalah sekelompok virus yang memiliki halo atau seperti mahkota (korona) muncul ketika dilihat di bawah mikroskop dan merupakan penyebab umum dari ringan sampai penyakit pernapasan bagian atas-moderat pada manusia dan dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan di mana mereka dapat menyebabkan pernafasan , gastrointestinal, hati dan penyakit neurologis - coronaviruses juga kadang-kadang dikaitkan dengan pneumonia pada manusia, terutama mereka dengan sistem kekebalan yang lemah.

Virus SARS-COV dapat bertahan hidup di lingkungan selama beberapa hari, tergantung pada sejumlah faktor seperti jenis material atau cairan tubuh yang mengandung virus dan berbagai kondisi lingkungan seperti suhu atau kelembaban.
Walaupun sering disebut sindroma gawat pernafasan akut dewasa, keadaan ini dapat juga terjadi pada anak-anak. Secara proposional ada 2 definisi kasus SARS, yaitu “suspect” dan “probable”sesuai kriteria WHO.
Definisi penderita suspect (diduga) mempunyai riwayat sebagai berikut :
• Demam tinggi (> 38 ⁰C / 100,4 ⁰F) disertai dengan batuk atau mengalamikesulitan bernafas ditambah dengan adanya satu atau lebih riwayat pajanandalam 10 hari sebelum timbulnya gejala klinis yaitu :
a. Pernah kontak dekat dengan penderita suspect atau penderitaprobable SARS (seperti merawat penderita, tinggal bersama, menangani sekret atau cairan tubuh penderita)
b. Dan atau adanya riwayat pernah melakukan perjalanan kedaerah yang sedang terjangkit SARS Dan atau tinggal didaerah yang sedang terjangkit SARS.
Definisi penderita probable (mungkin) adalah penderita suspect sepertI yang disebutkan diatas disertai dengan :
a. Gambaran radiologis adanya infiltrat pada paru yang konsisten dengan gejala klinis pneumonia atau Respiratory Distress Syndrome (RDS) yang ada.
b. Atau ditemukannya coronavirus SARS dengan satu atau lebih metoda pemeriksaan laboratorium
c. Atau pada otopsi ditemukan gambaran patologis RDS tanpa sebab yang jelas.

2. Etiologi

Coronavirus adalah mayoritas agen penyebab SARS. Virus ini stabil pada tinja dan urine pada suhu kamar selama 1-2 hari dan dapat bertahan lebih dari 4 hari pada penderita diare. Virus SARS kehilangan infektivitasnya terhadap berbagai disinfektan dan bahan-bahan fiksasi. Seperti virus lain, corona menyebar lewat udara, masuk melalui saluran pernapasan, lalu bersarang di paru-paru. Dalam temposekitar dua hingga sepuluh hari, paru-paru akan meradang, bernapas kian sulit. Metode penularannya melalui udara serta kontak langsung dengan pasien atau terkena cairan pasien. Misalnya terkena ludah saat pasien bersin dan batuk bahkan bisa melalui barang-barang yang terkontaminasi atau barang yang digunakan oleh pasien SARS.

3. Patofisiologi

Penyebab penyakit SARS disebabkan oleh coronavirus (family paramoxyviridae) yang pada pemeriksaan dengan mikroskop electron. Virus ini stabil pada tinja dan urine pada suhu kamar selama 1-2 hari dan dapat bertahan lebih dari 4 hari pada penderita diare. Seperti virus lain, corona menyebar lewat udara, masuk melalui saluran pernapasan, lalu bersarang di paru-paru. Lalu berinkubasi dalam paru-paru selama 2-10 hari yang kemudian menyebabkan paru-paru akan meradang sehingga bernapas menjadi sulit.
Metode penularannya melalui udara serta kontak langsung dengan pasien atau terkena cairan pasien. Misalnya terkena ludah (droplet) saat pasien bersin dan batuk. Dan kemungkinan juga melalui pakaian dan alat-alat yang terkontaminasi. Cara penularan : SARS ditularkan melalui kontak dekat, misalnya pada waktu merawat penderita, tinggal satu rumah dengan penderita atau kontak langsung dengan secret atau cairan tubuh dari penderita suspect atau probable. Penularan melalui udara, misalnya penyebaran udara, ventilasi, dalam satu kendaraan atau dalam satu gedung diperkirakan tidak terjadi, asal tidak kontak langsung berhadapan dengan penderita SARS. Untuk sementara, masa menular adalah mulai saat terdapat demam atau tanda-tanda gangguan pernafasan hingga penyakitnya dinyatakan sembuh. Masa penularan berlangsung kurang dari 21 hari. Petugas kesehatan yang kontak langsung dengan penderita mempunyai risiko paling tinggi tertular, lebih-lebih pada petugas yang melakukan tindakan pada sistem pernafasan seperti melakukan intubasi atau nebulasi.



4. Tanda dan Gejala

Suhu badan lebih dari 38⁰C, ditambah batuk, sulit bernapas, dan napas pendek-pendek. Jika sudah terjadi gejala-gejala itu dan pernah berkontak dekat dengan pasien penyakit ini, orang bisa disebut suspect SARS. Kalau setelah di rontgen terlihat ada pneumonia (radang paru-paru) atau terjadi gagal pernapasan, orang itubisa disebut probable SARS atau bisa diduga terkena SARS. Gejala lainnya sakitkepala, otot terasa kaku, diare yang tak kunjung henti, timbul bintik-bintik merah pada kulit, dan badan lemas beberapa hari. Ini semua adalah gejala yang kasat mata bisa dirasakan langsung oleh orang yang diduga menderita SARS itu. Tapi gejala itu tidak cukup kuat jika belum ada kontak langsung dengan pasien. Tetap diperlukan pemeriksaan medis sebelum seseorang disimpulkan terkena penyakit ini. Paru-parunya mengalami radang, limfositnya menurun, trombositnya mungkin jugamenurun. Kalau sudah berat, oksigen dalam darah menurun dan enzim hati akan meningkat. Ini semua gejala yang bisa dilihat dengan alat medis. Tapi semua gejala itu masih bisa berubah. Penelitian terus dilangsungkan sampai sekarang.

5. Epidemiologi

Penyakit SARS pertama kali ditemukan di kota Guangzhou, provinsi Guangdong, RRC, pada bulan November 2002. Setelah berjangkit di Hong Kong pada bulan Februari lalu, virus SARS kemudian merambah ke lebih 20 negara di empat benua dengan jumlah penderita 2400 orang sedang korban yang tewas mencapi 800an orang. Sumber penularan global ini bermula ketika seorang dokter asal Guangzhou bernama Prof. dr. Liu Jianlun menginap di Hotel Metropole, Hongkong, setelah sebelumnya menangani sejumlah pasien SARS di rumah sakit kotanya. Di hotel inilah kemudian virus SARS menulari delapan tamu hotel yang menginap di lantai yang sama dengan Prof. Liu, dua tamu di lantai lainnya dan seorang pengunjung melalui perantara lift hotel. Jadi ketika mereka pulang atau pergi ke negara tujuan masing-masing, yakni Singapura, Hanoi, Kanada, AS dan Irlandia, tanpa disadari virus SARS sudah menyerang tubuh mereka. Selanjutnya penyakit ini menulari para kerabat keluarga dan petugas kesehatan di rumah sakit mereka menginap hingga kemudian menyebar ke ribuan tubuh manusia di seluruh dunia.
SARS juga menjangkit Indonesia dan daerah sekitarnya . Pemerintah mengatakan belum ada penularan SARS secara lokal. Kasus yang ada saat itu merupakan orang-orang yang pulang dari negara terjangkit SARS (Hongkong, Singapura, Taiwan ).Seorang warganegara Inggris diduga sangat kuat (probable), dua warganegara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari Singapura diduga kuat (suspect) serta 3 orang WNI diduga SARS dirawat di RS Penyakit Infeksi Prof Sulianti Saroso.Juga dilaporkan 6 TKW yang baru pulang dari Hongkong dirawat di RSUD Kendal dengan katagori observasi dan seorang dirawat di RSUD Banyumas karena diduga kuat (suspect) SARS. Seorang TKW yang baru pulang dari Singapura asal Lampung juga diobservasi kemungkinan SARS dan dirawat di RS Abdul Muluk, Bandar LampungSampai dengan 23 Juni 2003 belum ada yang meninggal karena SARS .Sejak redanya berita tentang SARS pertengahan tahun lalu, sampai sekarang belum pernah dilaporkan lagi adanya kasus baru. Walaupun demikian perlu diantisipasi pulangnya para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara besar-besaran dari Malaysia atau negara tetangga lainnya.

6. Penanggulangan SARS

a. Pada Penderita

Pengobatan para penderita SARS biasanya dilakukan dengan perawatan intensif di rumah sakit, terutama jika terjadi sesak napas. Penderita akan ditempatkan di ruang isolasi agar tidak menyebarkan virus ke mana-mana.
Obat yang dipakai biasanya adalah obat yang mengandung kortikosoid dan antivirus ribavirin. Walaupun demikian, obat ini belum 100% efektif mengobati SARS. Dan sampai saat ini belum ada satu pun obat yang efektif dalam mengobati SARS.
Vaksin SARS sampai saat ini memang belum ditemukan. Akan tetapi, sebenarnya ada enam pendekatan yang dapat dan sebagian telah dicoba untuk menemukan vaksin SARS. Keenam cara itu meliputi penggunaan seluruh tubuh virus yang sudah diinaktifkan/dimatikan (whole inactivated/kill), penggunaan protein virus yang sudah dimurnikan (purified protein/subunit vaccine), penggunaan virus lain yang juga punya pola RNA yang hampir sama dengan virus SARS, penggunaan vaksin DNA, penggunaan virus SARS hidup yang sudah dilemahkan (live attenuated), dan kombinasi dari berbagai teknik di atas.

b. Contant Person

• Personal Hygiene

1. Sering-sering mencuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan beralkohol.
2. Gunakan juga masker penutup hidung untuk melindungi/ mengurangi kemungkinan udaran yang tercemar virus SARS masuk ke dalam sistem pernapasan. Kebiasaan Negara Jepang dalam memakai masker di tempat umum sepertinya memang harus ditiru. Sekali pun sedang tidak menyebar wabah penyakit tertentu.

• Enviroment

Menciptakan sanitasi lingkungan yang bersih dan sehat, selain itu juga diperlukan pencahayaan yang cukup serta ventilasi udara yang cukup.

• Edukasi

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang sumber dan cara penularan penyakit, gejala-gejala dini dan penanganan pertama untuk mencegah kondisi akut. Selain itu juga dapat diadakan acara-acara penyuluhan tentang penyakit SARS ini kepada masyarakat baik tentang penyebaran, gejala-gejala serta cara pencegahan dan pengobatanya.

• Perilaku

Perilaku hidup sehat perlu ditanamkan di diri setiap individu, karena apabila dalam kehidupan sehari-hari perilaku ini sudah diterapkan tentu saja akan terhindar dari berbagai macam penyakit, seperti SARS.

Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume3. EGC: Jakarta
Jong, W. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC: Jakarta
Mansjoer, Arif dkk.1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II Edisi Ketiga. Media Aesculapius: Jakarta.
McCloskey&Bulechek. 1996. Nursing Interventions Classifications (NIC). Second edisi. By Mosby-Year book.Inc: Newyork.
http://www.news-medical.net/health/Severe-Acute-Respiratory-Syndrome-%28Indonesian%29.aspx
http://www.depkes.go.id/IND/pengumuman/pedoman spesimen sars.htm


Nama : Umy Astari
Nim : E2A009137
FKM UNDIP

2 komentar:

  1. Terima kasih infonya
    Kunjungi ittelkom-sby.ac.id

    BalasHapus
  2. Borgata Hotel Casino & Spa - JamBase
    Borgata Hotel Casino & Spa in 원주 출장마사지 Atlantic City is an affordable casino resort destination offering a 서울특별 출장안마 diverse 춘천 출장안마 range of 제주 출장샵 entertainment, dining 광주 출장샵 and gaming Owner: Borgata Hotel Casino & Spa

    BalasHapus